Sunday, July 10, 2011

Nazaruddin Ungkap Kongkalikong Libatkan Anas Urbaningrum

Garmin nüvi 1490/1490T 5-Inch Widescreen Bluetooth Portable GPS Navigator with Traffic (Factory Refurbished)Muhammad Nazaruddin terus "bernyanyi". Setelah melempar tudingan kepada Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, kini Nazaruddin mengungkap adanya kongkalikong antara pimpinan KPK dengan Anas Urbaningrum terkait penanganan kasus suap Sesmenpora.
Menurut Nazaruddin, KPK tak akan pernah mengembangkan penyidikan mereka dalam kasus tersebut ke dugaan keterlibatan petinggi dan elit Partai Demokrat lainnya seperti Mirwan Amir, Angelina Sondakh.
Pasalnya, Anas telah berjanji kepada Wakil Ketua KPK bidang penindakan Chandra M Hamzah dan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, Demokrat akan memenangkan keduanya, dalam seleksi calon pimpinan KPK jilid III jika mereka dan institusinya "memeti-eskan" penyidikan kasus tersebut.
"Soal Ketua KPK akan datang, ada pertemuan antara Anas, Chandra dan Ade Rahardja. Intinya jangan kembangkan lagi soal kasus Kemenpora. Jangan ada tersangka baru, dan jangan panggil Anas, Mirwan, Angelina. Maka Demokrat akan bantu Chandra dan Ade Rahardja," ujarnya melalui blackberry messenger kepada Tribun, Sabtu (9/7/2011).
Pertemuan itu sendiri, lanjut Nazaruddin, terjadi sekitar sepuluh hingga sebelas hari lalu. Namun Nazaruddin tak mengungkap dimana pertemuan itu berlangsung.
Nazaruddin Ungkap Kongkalikong Libatkan Anas Urbaningrum"Sudah ada deal. Ya pasti (Chandra dan Ade terpilih). (Pimpinan KPK) Kan lima orang. Cuma dealnya Demokrat usung dua orang itu," imbuhnya.
Seperti diketahui, Chandra M Hamzah dan Ade Rahardja memang ikut mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK berikutnya. Jika benar "nyanyian" Nazaruddin tersebut, maka bisa dipastikan hanya dua kursi pimpinan KPK tersisa yang dapat diperebutkan 142 calon yang ada saat ini.
Canon EF-S 55-250mm f/4.0-5.6 IS Telephoto Zoom Lens for Canon Digital SLR CamerasSebelumnya, Busyro sudah dipastikan akan tetap menduduki satu kursi pimpinan. Siapa yang akan meraihnya, kata Nazaruddin, itu tergantung kompromi para elit politik di Senayan.
"Dari partai lain komprominya, setiap yang mau dipilih di DPR pasti kompromi," ucapnya. (*)

No comments:

Post a Comment