Leonardo Da Vinci menggunakan gambar, diagram, simbol, dan ilustrasi sebagai cara termurni untuk menangkap pikiran-pikiran yang bermunculan di otaknya dan mencurahkannya ke kertas. Karena ungkapan-ungkapan kreatif jenius yang terkandung di dalamnya, buku-buku catatan Leonardo merupakan buku-buku paling berharga di dunia, dan yang terpenting dari buku-buku ini adalah gambar-gambarnya. Gambar-gambar ini membantu Leonardo menjelajah pikirannya dalam berbagai bidang, seni, ilmu faal, permesinan, akuanautik, dan biologi.
Bagi Leonardo, bahasa kata-kata berada di tempat kedua sesudah bahasa gambar dan digunakan untuk memberi label, menunjukkan, atau menjelaskan pikiran dan penemuan kreatifnya. Alat utama untuk pemikiran kreatifnya adalah bahasa gambar.
Galileo Galilei
Galileo adalah seorang pemikir kreatif jenius dunia, yang di akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, membantu merevolusi ilmu dengan menggunakan teknik pencatatannya sendiri. Sementara rekan-rekan semasanya menggunakan pendekatan verbal dan matematikal tradisional untuk menganalisis masalah-masalah ilmiah, Galileo menjadikan pikirannya kasatmata melalui ilustrasi diagram.
Richard Feynman
Richard Feynman, fisikawan pemenang hadiah nobel, ketika masih muda menyadari bahwa imajinasi dan visualisasi adalah bagian terpenting dari proses pemikiran kreatif. Dengan begitu ia memainkan permainan-permainan imajinasi dan belajar menggambar.
Seperti Galileo, Feynman tidak meniru rekan-rekannya yang melakukan pencatatan yang lebih tradisional, dan memutuskan menempatkan seluruh teori kuantum elektrodinamik ke bentuk visual dan diagramatik yang baru. Hal ini menjurus ke pengembangan diagram Feynman yang sekarang terkenal, yaitu representasi gambar dari interaksi partikel, yang sekarang digunakan murid seluruh dunia untuk membantu mereka memahami, mengingat, dan menciptakan ide-ide dalam realisme fisika dan ilmu umum.
Albert Einstein
Albert Einstein, jenius abad ke-20, juga menolak bentuk-bentuk linier, numerik, dan verbal pemikiran kreatif. Seperti Leonardo dan Galileo sebelum dirinya, Einstein percaya bahwa alat-alat ini berguna tetapi tidak perlu, dan yang jauh lebih penting adalah imajinasi. Einstein juga menyatakan bahwa, “Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan karena imajinasi tidak terbatas.”
No comments:
Post a Comment