Sunday, June 26, 2011

Petakan Pikiran Anda

ide_idea_inijiedotcom
Langkah 1: Mulailah di tengah halaman
Fokus gagasan kita berada di tengah halaman. Itulah kenapa peta pikiran diawali dengan sebuah kata atau gambar yang melambangkan apa yang dipikirkan dan ditempatkan di tengah halaman.
Langkah 2: Jangan serius!
Tuliskan atau gambarkan hal pertama yang muncul di pikiran Anda ketika mulai berpikir tentang isu-isu yang terkait, orang, objek, tujuan, …… Letakkan gagasan-gagasan itu di sekitar gagasan utama. Itu bisa apa saja. Walaupun terlihat aneh atau tidak penting.
Langkah 3: Bebas berasosiasi
Ketika sebuah ide muncul, teruskan menulis satu atau dua gambaran ide berikut dengan menarik garis cabang dari fokus tengah. Biarkan ide-ide meluas dari satu cabang ke cabang berikutnya. Tuliskan semua ide tanpa menimbang atau menilai.
Langkah 4: Berpikir secepat mungkin
Keluarkan ledakan ide-ide yang ada. Terjemahkan dengan kata-kata, gambar, simbol atau lambang.
Langkah 5: Tidak ada batasan
Berpikir “di luar permasalahan”. Semuanya mungkin. Gunakan warna yang terang, tanda yang ditebalkan , krayon atau pena warna-warni. Jangan Anda tinggalkan sampai mendapatkan peta pikiran .
Langkah 6: Jangan menilai terlalu cepat
Sekali lagi, semuanya mungkin. Gagasan yang tidak berhubungan mungkin nanti akan menjadi terhubung. Berpikir seperti Anda mengumpulkan pendapat. Jika pikiran Anda melekat dalam catatan “kata yang tidak berhubungan” Anda tidak akan pernah menghasilkan ide hebat.
Langkah 7: Terus, terus, terus…
Pertahankan tangan Anda terus bergerak. Jika ide berkurang, tarik garis kosong, dan otomatis otak akan menemukan ide apa yang akan dikembangkan lagi.
Langkah 8: Tambahkan hubungan dan sambungan
Terkadang Anda melihat hubungan dan sambungan langsung dan Anda dapat menambahkan cabang berikut ke ide pokok. Terkadang tidak, jadi Anda hanya menyambungkan ide ke fokus utama. Pengaturan bisa diatur nanti, yang pertama adalah persyaratan untuk menuliskan ide di kepala Anda dan ditulis ke atas kertas.
Kategori:Peta PikiranTag

Peta Pikiran (Mind Mapping)

Membuat catatan yang efektif, mudah dipahami, dan mudah diingat dalam pikiran yang dikembangkan dengan tehnik pembuatan PETA PIKIRAN atau MIND MAPPING.
Peta pikiran ini sebenarnya bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk membuat catatan tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk merekam pola pikiran ke dalam bentuk tertulis. Tulisan yang dibuat tidak berupa tulisan yang flat tetapi di gambarkan menyerupai jejaring.
Jejaring tersebut dimulai dari topik apa yang akan di catat atau topik apa yang akan diringkas dari suatu buku, artikel yang dibaca, atau materi apa yang mau disajikan dalam presentasi.
Dengan PETA PIKIRAN ini otak akan terpancing untuk memberikan alur-alur apa saja yang akan terhubung dengan pokok basahas yang akan didetailkan atupun diringkas.
Peta pikiran ini di gambarkan sedemikian rupa menyerupai pola yang ada dalam pikiran. PETA PIKIRAN ini ditemukan oleh TONY BUZAN dengan tujuan untuk memindahkan pikiran ke dalam kertas ataupun menyusun informasi agar mudah untuk diingat.
Berikut ini kekurangan membuat catatan linier dan kelebihan menggunakan peta pikiran:
Kekurangan Catatan Liner
- Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak memiliki hubungan dengan ingatan.
- Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang tidak perlu (kurang lebih 90%).
- Waktu terbuang untuk cari kata kunci pengingat.
- Hubungan kata kunci pengingat terputus oleh kata-kata yang memisahkan.
- Kata kunci pengingat terpisah oleh jarak.
Kelebihan PETA PIKIRAN
- Mudah melihat gambaran keseluruhan.
- Membantu otak untuk: mengatur, mengingat, membandingkan, dan membuat hubungan.
- Memudahkan penambahan informasi baru.
- Pengkajian ulang bisa lebih cepat.
- Setiap peta bersifat unik.
Berikut Contoh Peta PIKIRAN (sumber EFF Learning)
peta-pikiran-300x225Cara ini sangat membantu tidak saja untuk membuat catatan tetapi metode belajar dan meringkas yang sangat mudah dan gampang sekali digunakan untuk menghafal atau menceritakan kembali apa yang sudah di tulis.
Kategori:Peta PikiranTag

Tahapan Pembuatan Peta Konsep

peta-konsep1. Lakukan Brainstorming selama 10-15 menit per sesi. Ketika Central disebutkan maka konsep apa saja yang terlintas di benak dituliskan terlebih dahulu. Jangan lakukan penilaian apakah relevan atau mau diletakkan di mana.
2. Kategorisasikan/kelompokkan sekumpulan ide itu kemudian tentukan hirarki konsep mana yang umum, mana yang menjadi ranting dan mana yang menjadi daun (detail).
3. Mulai layout/gambarkan konsep-konsep tersebut.
4. Tarik garis antar konsep tersebut.
5. Pergunakan warna, ikon, dan asosiasi untuk menambah cantiknya peta konsep yang dihasilkan.
Jika dicermati hanya terdapat 5 langkah sederhana seperti di atas. Tetapi di balik kesederhanaannya, peta konsep mirip bentuk dan cara kerja sel otak kita menyimpan informasi. Nucleus = Centrum, Axon = Dahan, Dendrite = Ranting, Synapse = Hubungan ke Map lainnya (kemampuan multi map).
Penggunaan warna, ritme (gambar ketebalan dahan, ranting ke daun), layout (spasial), ikon dan asosiasi (menghubungkan ikon dan analogi) untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang sudah melekat di otak membantu otak mengingat lebih baik, karena melibatkan lebih banyak panca indra, otak juga melakukan proses asimilasi pengetahuan baru terhadap pengetahuan yang sudah mengendap sebelumnya.
Setelah peta konsep itu jadi, maka kemampuan otak kanan secara visual dan holistik serta gestalt yang memicu. “Kayaknya ada yang kurang dan saya bisa tambahkan lebih lanjut”, akan meneruskan pengembangan peta tersebut. Kemampuan alami otak kanan yang random akan tersalurkan ketika ada sebuah konsep baru muncul, maka otak kiri mulai bekerja menganalisa sebaiknya diletakkan di mana.
Ketika melihat peta secara keseluruhan dari jauh maka otak kanan bekerja (seperti seseorang menilai/mengagumi lukisan) dan ketika tertarik pada suatu lokasi maka otak kiri mulai bekerja secara logis dan analitik.
Sinergis antara dua belahan otak kanan dan kiri inilah yang membuat peta konsep itu sedemikian powerfulnya. Harus sering menggunakan baru bisa merasakan manfaatnya. Karena sepintas peta konsep yang digambar secara manual berantakan tidak beraturan.
Kategori:Peta PikiranTag

Menyimpan Informasi Seperti Cara Kerja Otak dengan Peta Pikiran

Peta pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang berjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
menyimpan-informasiDari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan begitu pula dengan hasil akhirnya, maka proses belajar akan semakin mudah.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan cara kerja peta pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut kemudian mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari suatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, unsur-unsur penting dari tema utama yang sedang dipelajari, pengembangan dari setiap unsur penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap unsur. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.
Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada di bawah ini, yaitu:
1. Pastikan tema utama terletak di tengah-tengah
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah: Sejarah Indonesia.
2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama
Dari tema utama “Sejarah Indonesia”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari periode, wilayah, bentuk perjuangan , dan lain-lain.
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Dari setiap tema turunan pertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang, dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan antara tema-tema turunan tersebut.
Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu peta pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan peta pikiran yang “miskin warna”.
4. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan unsur-unsur penting saja di peta pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada unsur-unsur yang sifatnya menjelaskan unsur kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari peta pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi peta pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada peta pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar peta pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai unsur-unsur penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas peta pikiran untuk penambahan tema.
Kategori:Peta PikiranTag

Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Peta Pikiran

kreativitas-300x212Pada dasarnya semua anak kreatif, orang tua dan guru hanya perlu menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya. Di dalam pendidikan anak usia dini, orang tua dan guru bukanlah pengajar. Orang tua dan guru diharapkan memberikan stimulasi pada anak, sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada anak.
Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa, dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respon berbeda sehingga harus tumbuh dalam keseimbangan.
Sebenarnya, anak-anak dapat menuangkan pikiran dengan caranya masing-masing. Proses menuangkan pikiran menjadi tidak beraturan atau tersendat ketika anak-anak terjebak dalam model menuangkan pikiran yang kurang efektif sehingga kreativitas tidak muncul. Model dikte dan mencatat semua yang didiktekan pendidik, mendengar ceramah dan mengingat isinya, menghafal kata-kata penting dan artinya terjadi dalam proses belajar dan mengajar di sekolah atau di mana saja menjadi kurang efektif ketika tidak didukung oleh kreativitas pendidik atau anak itu sendiri. Masalah-masalah lain muncul ketika anak berusaha mengingat kembali apa yang sudah didapatkan, dipelajari, direkam, dicatat atau yang dahulu pernah diingat. Beberapa anak mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika mengerjakan tugas. Ini terjadi dikarenakan catatan ataupun ingatannya belum teratur. Untuk itu dibutuhkan suatu alat untuk membantu otak berpikir secara teratur.
Peta pikiran adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Peta pikiran merupakan alat yang membantu otak berpikir secara teratur. Semua peta pikiran mempunyai kesamaan. Semuanya menggunakan warna. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat. Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Secara harfiah peta pikiran akan memetakan pikiran-pikiran.
Untuk mengajak anak membuat peta pikiran, diperlukan beberapa hal, yaitu kertas kosong tak bergaris, pena atau spidol berwarna, otak dan imajinasi. Tujuh langkah dalam membuat Peta pikiran:
Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya di letakkan mendatar.
Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik utama.
Gunakan warna, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar sehingga peta pikiran lebih hidup.
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.
Buatlah garis hubung yang melengkung.
Gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis.
Gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu kata.
Peta pikiran memberikan banyak manfaat. Peta pikiran memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada. Keuntungan lain yaitu mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru, merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan, dan diingat.
Untuk anak-anak, peta pikiran memiliki manfaat, yaitu: membantu dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang lebih bagus, mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang tentunya memunculkan kreativitas.
Kategori:Peta PikiranTag

Raja Alat Ingat, Ya.. Mind Map!

Mind Map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan mengingat. Mind Map menggunakan warna dan gambar-gambar untuk membantu membangunkan imajinasi. Cara menggambar Mind Map dengan kata-kata atau gambar-gambar yang bertengger di garis-garis melengkung atau “cabang-cabang” akan membantu ingatan untuk membuat asosiasi.
Dengan Mind Map, mengingat akan menjadi sangat mudah, betapa pun rumitnya hal yang harus diingat. Mind Map adalah Raja Alat Ingat.
Cara Menggambar Mind Map Ingatan
pembuatan-mind-map-300x202Ambillah selembar kertas putih polos (jangan menggunakan kertas bergaris, karena dapat menghentikan aliran ide). Putarlah kertas agar sisi panjangnya terletak mendatar.
Ambil beberapa spidol warna cerah.
Gambarlah sebuah gambar di tengah halaman (dengan menempatkan ide utama di bagian tengah).
Pilih sebuah warna dan gambarlah sebuah cabang utama yang memancar dari gambar sentral. Tebalkan gambar cabang yang menempel ke gambar sentral lalu semakin menipis ke arah ujung.
Biarkan otakmu berfikir tentang gagasan-gagasan untuk mengembangkan cabang utama yang telah dibuat.
Dengan semakin banyak gagasan yang muncul, tambahkan lebih banyak cabang ke subtopik. Sehingga mendapatkan catatan lengkap yang telah dilakukan.
Kategori:Peta PikiranTag

Kenapa Memakai Peta Pikiran?

peta pikiranApakah saat ini Anda sedang:
o menemukan ide yang inovatif dan jalan keluar yang kreatif?
o ingin mengingat informasi secara efektif dan efisien?
o ingin menetapkan sebuah tujuan, dan langkah-langkah untuk mencapainya?
o berpikir untuk mengubah karier atau memulai usaha baru?
o ingin mengadakan rapat yang efisien dan lancar?
Jika Anda menjawab “Ya”, maka yang Anda perlukan adalah membuat peta pikiran.
Apa itu peta pikiran (mind map)? Sesuai namanya bisa diartikan kalau peta pikiran merupakan peta yang akan kita tempatkan di otak kita. Dengan kata lain bahwa didalam otak kita terdapat katalog dalam format yang rapi dan terstruktur baik.
Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan seroang ahli pengembangan potensi manusia berkebangsaan Inggris dan hasilnya mencengangkan dunia karena terbukti bisa meningkatkan daya pikir dan kecerdasan seseorang. Konsepnya sudah diterapkan dibanyak perusahaan-perusahaan dunia, seperti IBM, Microsoft, General Motors, General Electric, HSBC, Boeing Aircraft, dan Walt Disney.
Peta pikiran juga dikembangkan untuk memacu kecerdasan anak karena membantu untuk mengatasi masalah anak yang kesulitan memahami pelajaran dan berkonsentrasi saat belajar, merasa tidak cukup waktu untuk belajar, sering bingung dan cemas saat ulangan, minat belajar kurang, dan persoalan-persoalan lainnya.
Metodenya mengarahkan agar kita dapat menuangkan, mencatat pikiran kita secara kreatif, efektif, kemudian dipetakan secara menarik, mudah, dan berdaya guna. Sehingga dengan demikian kita dapat:
memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas.
memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada.
mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat.
mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru.
menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.
KSU Pointer dan Peta Pikiran
Peta pikiran di KSU Pointer sudah digunakan untuk berbagai keperluan. Dan ternyata sangat membantu agar bekerja lebih efisien, meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir.
Kategori:Peta PikiranTag

Peta Pikiran Nomor Telepon Pelayanan Umum

Peta Pikiran Nomor Telepon Pelayanan Umum Kota Malang
Peta Pikiran Nomor Telepon Pelayanan Umum Kota Malang (Johanis Rampisela Ketua KSU Pointer Malang)

No comments:

Post a Comment